AdPublish – Market positioning, atau posisi pasar, adalah strategi yang digunakan bisnis untuk menempatkan dirinya di benak konsumen. Bayangkan pasar sebagai peta besar — setiap merek berjuang untuk mendapatkan tempat spesial dalam pikiran pelanggan. Nah, posisi itulah yang disebut market positioning.
Jika produk Anda tidak punya posisi jelas, konsumen akan kesulitan membedakannya dari kompetitor. Dengan positioning yang kuat, brand Anda akan lebih mudah dikenali, dipercaya, dan akhirnya dipilih.
A.) Pengertian Market Positioning Secara Mendalam
1.) Definisi Market Positioning Menurut Para Ahli
Menurut Philip Kotler, market positioning adalah tindakan merancang citra dan penawaran perusahaan agar menempati posisi yang berbeda dan bernilai di benak pelanggan sasaran. Dengan kata lain, ini adalah tentang bagaimana Anda ingin dilihat dan diingat oleh pelanggan.
2.) Tujuan Utama dari Market Positioning
Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan persepsi unik tentang brand Anda. Ketika konsumen memikirkan kategori produk tertentu, nama brand Anda langsung muncul di pikiran mereka — seperti “Coca-Cola” untuk minuman ringan atau “Apple” untuk produk teknologi premium.
B.) Manfaat Menerapkan Market Positioning
1.) Membedakan Brand dari Kompetitor
Dalam dunia yang penuh persaingan, diferensiasi adalah segalanya. Positioning membantu brand Anda menonjol dengan keunikan yang tak dimiliki kompetitor.
2.) Membangun Persepsi Positif di Mata Konsumen
Dengan strategi positioning yang tepat, brand Anda dapat membangun persepsi positif. Konsumen akan merasa brand Anda relevan, tepercaya, dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
3.) Menentukan Strategi Pemasaran yang Efektif
Market positioning juga menjadi fondasi untuk menyusun strategi pemasaran. Mulai dari penentuan harga, desain produk, hingga pesan promosi — semuanya harus selaras dengan posisi brand di pasar.

C.) Komponen Utama dalam Market Positioning
1.) Target Pasar (Target Market)
Anda tidak bisa menarget semua orang. Menentukan segmen pasar spesifik membantu Anda menyesuaikan pesan dan nilai brand sesuai kebutuhan audiens.
2.) Unique Selling Proposition (USP)
USP adalah alasan mengapa pelanggan harus memilih produk Anda, bukan kompetitor. Misalnya, “Sabun kami 100% alami tanpa bahan kimia berbahaya.”
3.) Nilai dan Citra Brand (Brand Image)
Citra brand terbentuk dari bagaimana Anda berkomunikasi, kualitas produk, dan pengalaman pelanggan. Citra positif menciptakan loyalitas jangka panjang.
D.) Jenis-Jenis Strategi Market Positioning
1.) Positioning Berdasarkan Harga
Strategi ini membedakan brand berdasarkan harga — misalnya, “murah dan terjangkau” atau “premium dan eksklusif.” Contohnya, Xiaomi dengan harga terjangkau vs. Apple dengan harga premium.
2.) Positioning Berdasarkan Kualitas
Beberapa brand memilih menonjolkan kualitas terbaik untuk menegaskan keunggulan mereka. Contohnya, Toyota dikenal dengan ketahanan dan kualitas mobilnya.
3.) Positioning Berdasarkan Manfaat Produk
Brand menonjolkan manfaat unik yang ditawarkan produknya. Misalnya, Pepsodent menonjolkan manfaat melindungi gigi dari kuman.
4.) Positioning Berdasarkan Pengguna atau Gaya Hidup
Strategi ini menargetkan gaya hidup atau kelompok tertentu. Contohnya, Nike menarget orang yang aktif dan menyukai tantangan.
5.) Positioning Berdasarkan Kompetitor
Beberapa brand memilih menempatkan diri sebagai alternatif langsung dari pesaing utama. Contohnya, Pepsi sering memposisikan dirinya sebagai pesaing utama Coca-Cola.
E.) Langkah-Langkah Membangun Market Positioning yang Kuat
1.) Lakukan Riset Pasar dan Analisis Kompetitor
Mulailah dengan memahami siapa target Anda dan apa yang mereka butuhkan. Analisis pesaing untuk menemukan celah di pasar yang bisa Anda isi.
2.) Tentukan Target Audiens yang Tepat
Jangan menjual untuk semua orang — fokus pada audiens yang paling mungkin membutuhkan produk Anda.
3.) Ciptakan Nilai Unik (Unique Value Proposition)
Apa yang membuat produk Anda berbeda? Fokus pada nilai unik yang benar-benar penting bagi pelanggan.
4.) Bangun Pesan dan Citra Brand yang Konsisten
Semua elemen — dari logo, warna, hingga gaya bahasa — harus mencerminkan positioning Anda. Konsistensi membangun kepercayaan.
5.) Evaluasi dan Sesuaikan Strategi Secara Berkala
Pasar selalu berubah, jadi Anda perlu memantau tren dan menyesuaikan strategi agar tetap relevan.
F.) Contoh Market Positioning dari Brand Terkenal
1.) Apple: Simbol Inovasi dan Premium Quality
Apple memosisikan dirinya sebagai simbol inovasi dan gaya hidup mewah. Mereka tidak menjual “ponsel,” tapi “pengalaman eksklusif.”
2.) Starbucks: Pengalaman Bukan Sekadar Kopi
Starbucks tidak sekadar menjual kopi, tapi menjual pengalaman menikmati kopi di tempat yang nyaman. Positioning ini membuatnya berbeda dari kedai kopi biasa.
3.) Gojek: Solusi Sehari-hari Masyarakat Indonesia
Gojek memposisikan diri sebagai aplikasi serbaguna yang membantu aktivitas sehari-hari, mulai dari transportasi, makanan, hingga keuangan digital.
G.) Kesalahan Umum dalam Market Positioning
1.) Tidak Memahami Audiens Secara Mendalam
Kesalahan terbesar adalah tidak tahu siapa target pasar Anda. Tanpa memahami kebutuhan mereka, pesan brand Anda akan meleset.
2.) Pesan Brand yang Tidak Konsisten
Inkonstistensi membuat konsumen bingung. Jika pesan promosi sering berubah, kepercayaan pun menurun.
3.) Terlalu Mirip dengan Kompetitor
Brand yang meniru pesaing akan kehilangan identitasnya. Konsumen tidak punya alasan untuk memilih Anda jika tidak ada perbedaan yang jelas.
H.) Tips Efektif untuk Mempertahankan Posisi Brand di Pasar
1.) Fokus pada Pengalaman Pelanggan
Pelayanan pelanggan yang luar biasa akan memperkuat posisi brand Anda. Kepuasan pelanggan adalah promosi terbaik.
2.) Adaptasi terhadap Tren dan Teknologi Baru
Dunia digital berubah cepat. Brand yang adaptif akan selalu selangkah di depan.
3.) Jaga Kualitas Produk dan Layanan
Kualitas adalah fondasi positioning yang kuat. Sekali konsumen kecewa, sulit untuk membangun ulang kepercayaan mereka.
Market positioning adalah jantung dari strategi pemasaran yang sukses. Dengan memahami siapa audiens Anda, menciptakan nilai unik, dan menjaga konsistensi brand, bisnis Anda akan menempati posisi kuat di benak konsumen. Ingat, bukan sekadar menjual produk, tapi menciptakan persepsi yang bertahan lama.
I.) FAQ
1. Apa bedanya market positioning dan branding?
Branding adalah proses membangun identitas merek, sementara market positioning adalah bagaimana brand tersebut dipersepsikan di benak pelanggan.
2. Seberapa sering strategi market positioning perlu diperbarui?
Idealnya setiap 6–12 bulan atau saat terjadi perubahan besar di pasar atau perilaku konsumen.
3. Apakah bisnis kecil perlu market positioning?
Tentu! Justru bisnis kecil butuh positioning kuat agar bisa bersaing dengan pemain besar.
4. Apa indikator market positioning yang sukses?
Ketika konsumen mengenali dan mengingat brand Anda secara spontan dalam kategori produk tertentu.
5. Bagaimana cara menemukan posisi unik di pasar yang sudah ramai?
Cari celah kebutuhan yang belum terpenuhi, tawarkan nilai berbeda, dan bangun hubungan emosional dengan audiens.





